/* ===== Judul Sidebar ===== */ .sidebar-title { font-family: 'Poppins', sans-serif; font-size: 16px; color: #222; border-left: 5px solid #007bff; padding-left: 10px; margin-bottom: 8px; font-weight: 600; } /* ===== Container Scrolling ===== */ .scroll-post-container { position: relative; height: 180px; /* tinggi area scroll */ overflow: hidden; background: #f8f9fa; border-radius: 8px; padding: 10px; box-shadow: 0 2px 5px rgba(0,0,0,0.1); } .scroll-post-container ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; animation: scroll-up 15s linear infinite; } .scroll-post-container li { padding: 6px 0; font-size: 14px; border-bottom: 1px dashed #ccc; } .scroll-post-container a { color: #333; text-decoration: none; transition: color 0.3s; } .scroll-post-container a:hover { color: #007bff; text-decoration: underline; } /* Animasi scroll ke atas */ @keyframes scroll-up { 0% { transform: translateY(0); } 100% { transform: translateY(-100%); } } /* Responsif */ @media (max-width: 768px) { .scroll-post-container { height: 140px; } }
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teorema Pythagoras dan Aplikasinya - Materi Olimpiade

olim

Teorema Pythagoras dan Aplikasinya - Materi Olimpiade

Teorema Pythagoras dan Aplikasinya

Materi Olimpiade Matematika

Kuliah 10

Teorema Pythagoras dan Aplikasinya

Teorema I (Teorema Pythagoras)

Untuk segitiga siku-siku dengan dua sisi siku-siku \(a, b\) dan sisi miring \(c\), jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring, yaitu \(a^2 + b^2 = c^2\).

Teorema II (Teorema Kebalikan)

Jika panjang \(a, b, c\) dari tiga sisi segitiga memiliki hubungan \(a^2 + b^2 = c^2\), maka segitiga tersebut harus merupakan segitiga siku-siku dengan sisi siku-siku \(a, b\) dan sisi miring \(c\).

Ketika menyelidiki segitiga siku-siku, kesimpulan berikut sering digunakan:

Teorema III

Sebuah segitiga adalah segitiga siku-siku, jika dan hanya jika median pada satu sisi adalah setengah dari sisi tersebut.

Teorema IV

Jika segitiga siku-siku memiliki sudut interior berukuran \(30^\circ\), maka sisi yang berlawanan dengan sudut tersebut adalah setengah dari sisi miring.

Contoh

Contoh 1

Diketahui keliling segitiga siku-siku adalah \((2 + \sqrt{6})\) cm, median pada sisi miring adalah 1 cm. Temukan luas segitiga.

Penyelesaian:

Teorema III menyiratkan bahwa \(AD = BD = CD = 1\), sehingga \(AB = 2\). Misalkan \(AC = b, BC = a\), maka

\[ a^2 + b^2 = 2^2 = 4 \quad \text{dan} \quad a + b = \sqrt{6}. \]

Oleh karena itu \( 6 = (a + b)^2 = a^2 + b^2 + 2ab \), sehingga

\[ ab = \frac{6 - 4}{2} = 1, \]

luas segitiga \( ABC \) adalah \(\frac{1}{2}\).

Contoh 2

Seperti yang ditunjukkan pada gambar, \( \angle C = 90^\circ, \angle 1 = \angle 2, CD = 1.5 \, \text{cm}, BD = 2.5 \, \text{cm}. \) Temukan \( AC \).

Penyelesaian:

Dari \( D \) buat \( DE \perp AB \), memotong \( AB \) di \( E \). Ketika kita melipat bidang yang memuat \( \triangle CAD \) sepanjang garis \( AD \), maka \( C \) bertepatan dengan \( E \), sehingga

\[ AC = AE, \quad DE = CD = 1.5 \, (\text{cm}). \]

Dengan menerapkan Teorema Pythagoras pada \( \triangle BED \),

\[ BE = \sqrt{BD^2 - DE^2} = \sqrt{6.25 - 2.25} = 2 \, (\text{cm}). \]

Misalkan \( AC = AE = x \) cm dan menerapkan Teorema Pythagoras pada \( \triangle ABC \) menghasilkan persamaan

\[ \begin{cases} (x + 2)^2 = x^2 + 4^2, \\ 4x = 12, \quad x = 3. \end{cases} \]

Jadi \( AC = 3 \, \text{cm} \).

Contoh 3

Seperti yang ditunjukkan pada gambar, \( ABCD \) adalah persegi, \( P \) adalah titik interior sehingga \( PA : PB : PC = 1 : 2 : 3 \). Temukan \( \angle APB \) dalam derajat.

Penyelesaian:

Tanpa mengurangi keumuman, kita asumsikan bahwa \( PA = 1, PB = 2, PC = 3 \). Putar \( \triangle APB \) di sekitar \( B \) sebesar \( 90^\circ \) searah jarum jam, sehingga \( P \rightarrow Q, A \rightarrow C \), maka \( \triangle BPQ \) adalah segitiga siku-siku sama kaki, oleh karena itu

\[ PQ^2 = 2PB^2 = 8, CQ^2 = PA^2 = 1, \]

oleh karena itu, dengan Teorema Pythagoras,

\[ PC^2 = 9 = CQ^2 + PQ^2, \quad \angle CQP = 90^\circ. \]

Jadi \( \angle APB = \angle CQB = 90^\circ + 45^\circ = 135^\circ \).

Contoh 4 (SSSMO(J)/2003)

Diagram menunjukkan segi enam \( ABCDEF \) yang terdiri dari lima segitiga siku-siku sama kaki \( ABO, BCO, CDO, DEO, EFO \), dan segitiga \( AOF \), di mana \( O \) adalah titik perpotongan garis \( BF \) dan \( AE \). Diketahui \( OA = 8 \, \text{cm} \), temukan luas \( \triangle AOF \) dalam \( \text{cm}^2 \).

Penyelesaian:

Dari

\[OC = \frac{1}{\sqrt{2}}OB = (\frac{1}{\sqrt{2}})^2OA = \frac{1}{2}OA,\]

\[OE = \frac{1}{\sqrt{2}}OC = \frac{1}{4}OA = 2 \, (\text{cm}).\]

Karena \( \text{Rt} \triangle EFO \sim \text{Rt} \triangle ABO \),

\[EF = OF = \frac{1}{4}OB = \frac{1}{4\sqrt{2}}OA.\]

Misalkan \( FG \perp AE \) di \( G \), maka \( FG = \frac{1}{\sqrt{2}}OF = \frac{1}{8}OA = 1 \, \text{cm} \). Jadi, luas \( \triangle AOF \), \( S_{\triangle AOF} \), diberikan oleh

\[S_{\triangle AOF} = \frac{1}{2}AO \cdot FG = 4 \, (\text{cm}^2).\]

Contoh 5 (Rumus Median)

Dalam \( \triangle ABC \), \( AM \) adalah median pada sisi \( BC \). Buktikan bahwa \( AB^2 + AC^2 = 2(AM^2 + BM^2) \).

Penyelesaian:

Misalkan \( AD \perp BC \) di \( D \). Dengan Teorema Pythagoras,

\[AB^2 = BD^2 + AD^2 = (BM + MD)^2 + AD^2\]

\[= BM^2 + 2BM \cdot MD + MD^2 + AM^2 - MD^2\]

\[= BM^2 + AM^2 + 2BM \cdot MD.\]

Demikian pula, kita memiliki

\[AC^2 = CM^2 + AM^2 - 2MC \cdot MD.\]

Jadi, dengan menambahkan kedua persamaan, karena \( BM = CM \),

\[AB^2 + AC^2 = 2(AM^2 + BM^2).\]

Catatan: Ketika \( AM \) diperpanjang ke \( E \) sehingga \( ABEC \) adalah jajar genjang, maka rumus median sama dengan aturan jajar genjang:

\[AB^2 + BE^2 + EC^2 + CA^2 = AE^2 + BC^2.\]

Contoh 6

Pada gambar, \( \angle C = 90^\circ \), \( \angle A = 30^\circ \), \( D \) adalah titik tengah \( AB \) dan \( DE \perp AB \), \( AE = 4 \, \text{cm} \). Temukan \( BC \).

Penyelesaian:

Hubungkan \( BE \). Karena \( ED \) adalah garis bagi tegak lurus \( AB \), \( BE = AE \), sehingga \( \angle EBD = \angle EBA = \angle A = 30^\circ \), \( \angle CBE = 60^\circ - 30^\circ = 30^\circ \), ∴ \( CE = \frac{1}{2} BE = DE = \frac{1}{2} AE = 2 \, \text{cm} \). Sekarang misalkan \( BC = x \, \text{cm} \), maka dari Teorema Pythagoras,

\[ (2x)^2 = x^2 + 6^2 \implies x^2 = 12 \implies x = \sqrt{12} = 2\sqrt{3} \, \text{cm}. \]

Jadi, \( BC = 2\sqrt{3} \, \text{cm} \).

Contoh 7

Untuk \( \triangle ABC \), \( O \) adalah titik interior, dan \( D, E, F \) berada pada \( BC, CA, AB \) masing-masing, sehingga \( OD \perp BC, OE \perp CA \), dan \( OF \perp AB \). Buktikan bahwa \( AF^2 + BD^2 + CE^2 = BF^2 + DC^2 + AE^2 \).

Penyelesaian:

Dengan menerapkan Teorema Pythagoras pada segitiga \( OAF, OBF, OBD, OCD, OCE \) dan \( OAE \), maka

\[ AF^2 + BD^2 + CE^2 = AO^2 - OF^2 + BO^2 - OD^2 + CO^2 - OE^2 = (BO^2 - OF^2) + (CO^2 - OD^2) + (AO^2 - OE^2) = BF^2 + DC^2 + AE^2. \]

Kesimpulan terbukti.

Contoh 8

Pada diagram di bawah, \( P \) adalah titik interior \( \triangle ABC \), \( PP_1 \perp AB \), \( PP_2 \perp BC \), \( PP_3 \perp AC \), dan \( BP_1 = BP_2 \), \( CP_2 = CP_3 \), buktikan bahwa \( AP_1 = AP_3 \).

Penyelesaian:

Untuk segi empat \( AP_1BP \), karena kedua diagonalnya saling tegak lurus,

\[ AP_1^2 + BP^2 = AF^2 + P_1F^2 + BF^2 + PF^2 = AP^2 + BP_1^2. \]

Dengan mempertimbangkan \( AP_3CP \) dan \( PCP_2B \) masing-masing, maka secara serupa diperoleh

\[ AP^2 + CP_3^2 = AP_3^2 + PC^2, \]

\[ BP_2^2 + PC^2 = PB^2 + CP_2^2. \]

Kemudian menjumlahkan ketiga persamaan menghasilkan

\[ AP_1^2 = AP_3^2, \therefore AP_1 = AP_3. \]

Contoh 9

Dalam persegi \(ABCD\), \(M\) adalah titik tengah \(AD\) dan \(N\) adalah titik tengah \(MD\). Buktikan bahwa \(\angle NBC = 2\angle ABM\).

Penyelesaian:

Misalkan \(AB = BC = CD = DA = a\). Misalkan \(E\) adalah titik tengah \(CD\). Misalkan garis \(AD\) dan \(BE\) berpotongan di \(F\).

Dengan simetri, kita memiliki \(DF = CB = a\). Karena segitiga siku-siku \(ABM\) dan \(CBE\) simetris dalam garis \(BD\), \(\angle ABM = \angle CBE\).

Cukup untuk menunjukkan \(\angle NBE = \angle EBC\), dan untuk ini kita hanya perlu menunjukkan \(\angle NBF = \angle BFN\) karena \(\angle DFE = \angle EBC\).

Dengan asumsi kita memiliki

\[AN = \frac{3}{4}a, \therefore NB = \sqrt{(\frac{3}{4}a)^2 + a^2} = \frac{5}{4}a.\]

Di sisi lain,

\[NF = \frac{1}{4}a + a = \frac{5}{4}a,\]

jadi \(NF = BN\), maka \(\angle NBF = \angle BFN\).

Soal Latihan (A)

1. (CHINA/1995)

Dalam \(\triangle ABC\), \(\angle A = 90^\circ\), \(AB = AC\), \(D\) adalah titik pada \(BC\). Buktikan bahwa \(BD^2 + CD^2 = 2AD^2\).

2.

Diketahui bahwa \(\text{Rt}\triangle ABC\) memiliki keliling 30 cm dan luas 30 cm\(^2\). Temukan panjang ketiga sisinya.

3.

Dalam \(\text{Rt}\triangle ABC\), \(\angle C = 90^\circ\), \(AD\) adalah garis bagi \(\angle A\) yang memotong \(BC\) di \(D\). Diketahui \(AB = 15\) cm, \(AC = 9\) cm, \(BD : DC = 5 : 3\). Temukan jarak \(D\) dari \(AB\).

4.

Dalam segitiga siku-siku \(ABC\), \(\angle C = 90^\circ\), \(BC = 12\) cm, \(AC = 6\) cm, garis bagi tegak lurus \(AB\) memotong \(AB\) dan \(BC\) di \(D\) dan \(E\) masing-masing. Temukan \(CE\).

5.

Dalam persegi panjang \(ABCD\), \(CE \perp DB\) di \(E\), \(BE = \frac{1}{4}BD\) dan \(CE = 5\) cm. Temukan panjang \(AC\).

6.

Dalam \(\triangle ABC, \angle C = 90^\circ\), \(D\) adalah titik tengah \(AC\). Buktikan bahwa \[AB^2 + 3BC^2 = 4BD^2.\]

7.

Dalam segitiga siku-siku \(ABC, \angle C = 90^\circ\), \(E, D\) adalah titik pada \(AC\) dan \(BC\) masing-masing. Buktikan bahwa \[AD^2 + BE^2 = AB^2 + DE^2.\]

8. (CHNMOL/1990)

\(\triangle ABC\) adalah segitiga sama kaki dengan \(AB = AC = 2\). Ada 100 titik \(P_1, P_2, \ldots, P_{100}\) pada sisi \(BC\). Tulis \(m_i = AP_i^2 + BP_i \cdot P_iC (i = 1, 2, \ldots, 100)\), temukan nilai dari \(m_1 + m_2 + \cdots + m_{100}\).

9.

Dalam \(\triangle ABC, \angle C = 90^\circ\), \(D\) adalah titik tengah \(AB, E, F\) adalah dua titik pada \(AC\) dan \(BC\) masing-masing, dan \(DE \perp DF\). Buktikan bahwa \(EF^2 = AE^2 + BF^2\).

10. (CHINA/1996)

Diketahui bahwa \(P\) adalah titik interior segitiga sama sisi \(ABC\), sehingga \(PA = 2, PB = 2\sqrt{3}, PC = 4\). Temukan panjang sisi \(\triangle ABC\).

Soal Latihan (B)

1. (SSSMO(J)/2003/Q8)

\(AB\) adalah tali busur dalam lingkaran dengan pusat \(O\) dan jari-jari 52 cm. Titik \(M\) membagi tali busur \(AB\) sehingga \(AM = 63\) cm dan \(MB = 33\) cm. Temukan panjang \(OM\) dalam cm.

2. (CHINA/1996)

\(ABCD\) adalah persegi panjang, \(P\) adalah titik interior persegi panjang sehingga \(PA = 3, PB = 4, PC = 5\), temukan \(PD\).

3.

Tentukan apakah ada segitiga siku-siku seperti itu: setiap sisinya adalah bilangan bulat dan satu sisi siku-siku adalah kelipatan dari sisi siku-siku lainnya.

4. (AHSME/1996)

Dalam persegi panjang \(ABCD, \angle C\) dibagi tiga oleh \(CF\) dan \(CE\), di mana \(E\) berada pada \(AB, F\) berada pada \(AD, BE = 6\) dan \(AF = 2\). Manakah dari berikut ini yang paling mendekati luas persegi panjang \(ABCD\)? (A) 110, (B) 120, (C) 130, (D) 140, (E) 150.

5. (Hungary/1912)

Misalkan \(ABCD\) adalah segi empat cembung. Buktikan bahwa \(AC \perp BD\) jika dan hanya jika \(AB^2 + CD^2 = AD^2 + BC^2\).

Materi Olimpiade Matematika - Teorema Pythagoras dan Aplikasinya

🎯Terimakasih, anda telah membaca postingan dengan judul:

📚 "Teorema Pythagoras dan Aplikasinya - Materi Olimpiade", semoga postingan ini bermanfaat untuk anda.

"Matematika adalah bahasa yang digunakan alam untuk berbicara dengan kita." 😊- Galileo Galilei